Kedudukanelektron dalam atom dinyatakan dengan bilangan kuantum berikut. a. n = 3; l = 2; m = 0; s = + ½, dapat memenuhi untuk orbital 3d b. n = 3; l = 2; m = -3; s = + ½, tidak dapat memenuhi orbital 3d karena nilai bilangan magnetiknya m = -3, seharusnya nilainya antara -2 sampai +2 Email: nanangnurulhidayat@gmail.com. Share : Post
Bilangankuantum menggambarkan sifat elektron dalam orbital. [1] Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum. [2] Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas dari model atom mekanika kuantum
Biasanyaditulis dengan angka 1, 2, 3, dst. Bilangan kuantum azimuth (l l l), yang menunjukkan nomor subkulit. Biasanya ditulis dengan huruf s (l l l =0) d, dan f menunjukkan subkulit. Jumlah elektron maksimal yang dapat mengisi masing-masing subkulit yaitu s = 2, p = 6, d = 10, subkulit d, dan jumlah elektron terakhirnya sebanyak 5
Bilangankuantum spin (s) menunjukkan arah perputaran elektron pada sumbunya. Dalam satu orbital,maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing- masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2. Pertanyaan: Bagaimana menyatakan keempat bilangan kuantum dari elektron 3s1 ?
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Web server is down Error code 521 2023-06-16 160706 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d844dc7bf870bfd • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Atom memiliki struktur terluar yaitu kulit atom. Kulit tersebut ternyata masih memiliki subkulit dimana subkulit tersebut terdapat orbital yaitu tempat ditemukannya elektron. Untuk menentukan nilai dari keberadaan elektron maka diperlukan adanya suatu bilangan yang disebut sebagai bilangan kuantum. Sebelum kalian belajar mengenai konfigurasi elektron, kalian pasti akan menemui materi pembelajaran mengenai bilangan kuantum bukan? Apa yang disebut dengan bilangan kuantum itu? Untuk informasi lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini! Pengertian Bilangan Kuantum Macam-macam bilangan kuantum 1. Bilangan kuantum utama 2. Bilangan kuantum azimut/momentum sudut 3. Bilangan kuantum magnetik four. Bilangan kuantum spin Aturan pendistribusian elektron 1. Prinsip Aufbau 2. Aturan Hund 3. Elektron Valensi iv. Diagram Orbital Orbital i. Orbital subkulit s ii. Orbital subkulit p 3. Orbital subkulit d 4. Orbital subkulit f FAQ Apakah keempat bilangan kuantum saling berkaitan? Bagaimana caranya menentukan elektron valensi? Apa hubungan antara orbital dan subkulit atom? Kesimpulan Pengertian Bilangan Kuantum Bilangan kuantummerupakan suatu bilangan berupa nilai yang menyatakan kedudukan elektron serta dapat memberikan gambaran mengenai sifat atom dalam orbital. Penemuan bilangan kuantum didasarkan pada teori mekanika kuantum yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan bernama Erwin Schődinger. Teori mekanika kuantum menjelaskan bahwa untuk menggambarkan distribusi atau model persebaran elektron di luar inti atom diperlukan suatu bilangan yang disebut sebagai bilangan kuantum. Kalian dapat menganalogikan kedudukan elektron di setiap orbital atau kulit atom adalah planet-planet penghuni tata surya. Setiap orbital tentu ada jarak yang berupa tingkat energi, variasi bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin orbital. Keempat sifat tersebut dapat dinyatakan nilainya menggunakan bilangan kuantum. Terdapat perbedaan antara teori yang dikemukakan oleh Niels Bohr dengan teori mekanika kuantum. Teori atom Bohr menyatakan bahwa atom hanya memiliki kulit saja yang dinyatakan dalam Chiliad, L, M, N, dst saja. Selama elektron mengelilingi inti atom, energi yang dibutuhkan bersifat stasioner atau kontinyu. Energi tersebut digunakan oleh elektron untuk melakukan pergerakan, tetapi tidak berkurang. Energi ini disebut lintasan elektron atau kulit elektron. Bohr juga menjelaskan bahwa elektron dapat berpindah dari tingkat energi rendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi atau istilahnya disebut ekstasi. Namun sebaliknya, jika elektron bergerak dari tingkat energi tinggi menuju rendah atau dari kulit luar menuju dalam disebut de-ekstasi. Teori cantlet Bohr hanya menjelaskan atom sampai pada kulitnya, sehingga kemudian lahirlah teori mekanika kuantum. Teori tersebut menyatakan bahwa masing-masing kulit atom masih terdapat subkulit cantlet. Setiap subkulit memiliki orbital tertentu. Macam-macam bilangan kuantum Bilangan kuantum ini ada 4 jenis, lho! Apa saja jenis-jenis dari bilangan kuantum? Mari simak penjelasan berikut ini! 1. Bilangan kuantum utama Bilangan kuantum utama berfungsi untuk menyatakan posisi cantlet pada bagian kulit atau disebut juga sebagai tingkat energi utama. Bilangan ini disimbolkan dengan huruf “n”. Dalam bilangan kuantum utama dapat diketahui jarak rata-rata elektron dari inti atom. Bilangan kuantum utama bernilai positif, sehingga tidak memiliki nilai nol. Penulisannya pun dimulai dengan angka 1, 2, 3, 4, dan seterusnya mewakili tiap kulit K, L, M, dan N. Jika semakin besar nilai suatu bilangan kuantum utama, maka jarak rata-rata elektron tersebut dengan inti cantlet semakin jauh. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut. Jika north = 1 maka elektron berada di kulit K atau kulit pertama Jika n = 2 maka elektron berada di kulit L atau kulit kedua Jika n = iii maka elektron berada di kulit M atau kulit ketiga Jika n = 4 maka elektron berada di kulit N atau kulit keempat, begitupun seterusnya. 2. Bilangan kuantum azimut/momentum sudut Sering disebut juga dengan nama bilangan kuantum anguler sudut. Bilangan kuantum azimut berfungsi untuk menyatakan jumlah subkulit atom yang mana di dalamnya akan terdapat orbital-orbital. Kuantum azimut disimbolkan menggunakan huruf “l”. Besarnya nilai kuantum azimut dinyatakan dengan rumus north-i. Setiap nilai bilangan kuantum azimut dapat ditulis dalam huruf historis yaitu s, p, d, f mewakili bilangan 0, 1, ii, 3. Untuk due south sharp dapat diisi oleh two elektron, p principal diisi oleh 6, d diffuse diisi oleh x elektron, dan f fundamental diisi oleh fourteen elektron. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut. Kulit pertama K nilainya 0 memiliki 1 subkulit due south dengan jumlah elektron maksimal ii. Kulit kedua L nilainya 1 memiliki 2 subkulit s,p dengan jumlah elektron maksimal 8. Kulit ketiga M nilainya 2 memiliki 3 subkulit s,p,d dengan jumlah elektron maksimal xviii. Kulit keempat Due north nilainya 3 memiliki four subkulit s,p,d,f dengan jumlah elektron maksimal 32. 3. Bilangan kuantum magnetik Dalam subkulit atom, masing-masing dari subkulit memiliki orbital yang berbeda-beda. Untuk menyatakan bentuk orbital itu, digunakan suatu bilangan yang disebut bilangan kuantum magnetik. Simbol dari bilangan kuantum magnetik dinyatakan dalam bentuk huruf “thousand”. Besarnya bilangan kuantum magnetik berkisar –1 dari +1 termasuk 0. Setiap orbital dalam bilangan kuantum magnetik biasanya ditulis dengan simbol kotak dengan panah di dalamnya. Panah tersebut akan menentukan besarnya bilangan kuantum spin. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut. Subkulit s nilainya adalah 0 memiliki 1 orbital Subkulit p nilainya adalah -1, 0, +ane memiliki 3 orbita. Subkulit d nilainya adalah -2, -1, 0, +1, +2 memiliki 5 orbital Subkulit f nilainya adalah -3, -two, -ane, 0, +1, +two, +3 memiliki 7 orbital 4. Bilangan kuantum spin Bilangan kuantum spin digunakan untuk menyatakan kemana arah rotasi pergerakan suatu elektron. Melalui bilangan ini dapat diketahui pula energi dan bentuk orbital. Bilangan kuantum spin dilambangkan dengan simbol huruf “s”. Bilangan kuantum ini menggambarkan keadaan elektron yang sudah benar-benar kuantum. Bagaimana cara mengetahui nilai bilangan kuantum spin? Bilangan kuantum spin terlepas dari pengaruh momentum sudut dan tidak berhubungan dengan ketiga bilangan kuantum sebelumnya. Penyelesainnya tidak didasarkan pada persamaan gelombang, melainkan didasarkan pada pengamatan spektrum yang dilewatkan medan magnet oleh Otto Stern dan Walter Gerlach. Dalam pengamatannya terdapat hasil berupa 2 spektrum yang terpisah, tetapi memiliki kerapatan yang sama. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi adanya pemisahan garis spektrum akibat dari medan magnet. Hal ini disebabkan lantaran elektron tersebut berputar mengelilingi inti atom dengan arah yang berbeda. Besarnya bilangan kuantum spin adalah +1/two jika arah rotasinya sejajar dengan jarum jam dan jika arah rotasinya berlawanan maka nilainya -1/ii. Bilangan kuantum spin dapat diketahui dengan melihat arah anak panah yang terdapat dalam kotak bilangan kuantum magnetik. Apabila arah anak panah ke atas maka nilainya +one/ii, namun jika arah anak panah ke bawah maka nilainya -ane/2. Adapun cara menuliskan bilangan kuantum yaitu sebagai berikut. Misalnya, diketahui Bilangan kuantum utama n= 2 Bilangan kuantum azimut l= ii p memiliki 3 orbital Bilangan kuantum magnetik thousand= -1, 0, +1 dengan masing-masing memiliki two bilangan spin, sehingga jumlahnya ada 6 bilangan spin. Maka penulisannya menjadi 2p6. Untuk memudahkan kalian dalam memahami keempat bilangan kuantum, maka perhatikan tabel bilangan kuantum dibawah ini. Penulisan bilangan kuantum yang demikian digunakan dalam menentukan konfigurasi elektron subkulit. Untuk membuat susunan konfigurasi elektron ada beberapa aturan yang harus kalian ketahui. Apa saja itu? Aturan pendistribusian elektron Konfigurasi elektron juga dikenal sebagai aturan pendistribusian elektron. Bilangan kuantum yang sudah kalian pelajari sebelumnya dapat kalian gunakan untuk menuliskan diagram konfigurasi elektron sesuai prinsip Aufbau. Susunan elektron dapat digambarkan menggunakan konfigurasi elektron. Sebagai contoh, walaupun sama-sama dari subkulit 1s, tetapi tingkat energi subkulit 1s atom natrium tidak sama dengan tingkat energi subkulit 1s atom magnesium. Untuk mengetahui aturan yang digunakan dalam menentukan konfigurasi elektron, mari simak penjelasan berikut! i. Prinsip Aufbau Arti dari Aufbau adalah membangun, maka prinsip aufbau menjelaskan bahwa elektron dalam suatu atom memiliki kondisi yang stabil apabila berada dalam tingkat energi rendah atau kulit pertama. Kemudian elektron yang berada di dalam setiap orbital akan membentuk subkulit. Jadi, elektron mempunyai kemampuan atau kecenderungan untuk menempati subkulit yang memiliki tingkat energi rendah. Pengisian elektron dimulai dari orbital dengan tingkat energi rendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Aturan tingkat energi elektron pada asas aufbau ini sesuai dengan diagram berikut. Ilustrasi Penulisannya dapat ditulis dengan menggunakan lambang unsur kimia agar lebih singkat. Misalnya 1s2 ditulis [He]two 2s2 2p6 ditulis [Ne]x 3s2 3p6 ditulis [Ar]18 4s2 3d10 4p6 ditulis [Kr]36 5s2 4d10 5p6 ditulis [Xe]54 6s2 4f14 5d10 6o6 ditulis [Rn]86 7s2 5f14 6d10 7p6 ditulis [Og]118 ii. Aturan Hund Untuk orbital-orbital yang memiliki tingkat energi sama, tiap orbital akan terlebih dahulu terisi dengan sebuah elektron yang memiliki spin yang sama 1/2 penuh. Kemudian, barulah orbital-orbital tersebut saling berpasangan atau penuh. 3. Elektron Valensi Elektron valensi merupakan sejumlah elektron yang terletak di bagian subkulit terluar dari sebuah atom yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kimia. Elektron valensi ini dapat ditentukan dengan menggunakan konfigurasi elektron. Misalkan, Sebuah atom oksigen dengan nomor atom 8, maka konfigurasi elektronnya adalah 2, 6, maka elektron valensinya adalah 6. 4. Diagram Orbital Dalam satu orbital memiliki elektron maksimum sebanyak 2 elektron dengan muatan keduanya adalah negatif, sehingga menyebabkan keduanya saling tolak-menolak. Gaya tolak–menolak ini diimbangi oleh adanya rotasi yang arahnya saling berlawanan. Maka dari itu, suatu diagram orbital akan dilambangkan sebagai dua anak panah yang saling berlawanan . Nilai pada diagram orbital ini dapat dinyatakan dengan menggunakan bilangan kuantum spin. Jika di dalam sebuah soal diketahui sebuah atom dengan nomor massanya dan kalian diminta untuk menentukan keempat bilangan kuantumnya, maka kalian dapat memahami melalui contoh soal berikut ini. Misalnya, diketahui Sebuah cantlet aluminium memiliki nomor atom yaitu 13 Al13, tentukan susunan konfigurasi elektronnya! Penyelesaian Pertama yang harus kalian lakukan adalah membuat diagram berdasarkan prinsip Aufbau. Selanjutnya, ingat kembali jumlah elektron maksimal pada setiap subkulit south, p, d, f. Setelah itu, kalian dapat menentukan konfigurasinya dengan mengurutkan susunan 1s2 2s2 2phalf dozen 3s2 3p1. Bagaimana? Mudah, bukan? Orbital Sebelumnya kalian telah mengenal subkulit cantlet yang dinyatakan menggunakan bilangan kuantum azimut. Lalu, pada tiap-tiap subkulit memiliki orbital. Apa sebenarnya arti dari orbital itu? Kalian dapat menganalogikannya seperti sebuah lintasan yang dilalui oleh elektron-elektron. Lintasan itu berupa ruangan diantara dimana di dalamnya terdapat kecenderungan ditemukannya elektron. Setiap orbital memiliki ukuran, bentuk, dan arah orientasi yang berbeda-beda. Perbedaan itu dipengaruhi oleh ketiga bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama, azimut, dan spin. Orbital yang saling bertemu akan membentuk suatu kumpulan yang dinamakan subkulit. Subkulit tersebut akan bergabung, kemudian membentuk kulit dengan tingkat energi utama. Ketiganya akan saling berkaitan satu sama lain. Berikut ini adalah macam-macam orbital pada tiap masing-masing subkulit. 1. Orbital subkulit southward Memiliki susunan dari bilangan kuantum azimut 50=0 dan mempunyai ukuran yang berbeda. Tergantung besarnya nilai bilangan kuantum utama north pada bagian kulit yang mana. Di dalam subkulit s terdapat banyak kemungkinan ditemukannya elektron. Akibatnya, orbital ini memiliki bentuk seperti bola. ii. Orbital subkulit p Bilangan kuantum azimut subkulit p adalah l=i, maka subkulit p tersusun atas three macam orbital. Dimana orbital di dalam subkulit p terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Px, Py, dan Pz. Orbital subkulit p digambarkan dalam bentuk seperti dumbell. Kemungkinan didalamnya mulai jarang ditemukan elektron. 3. Orbital subkulit d Orbital subkulit d memiliki bilangan kuantum azimut, yaitu l=2 dan tersusun atas lima orbital. Arah orientasi dari orbital d dibedakan menjadi 2 jenis. Pertama, arah orientasi yang berada di antara sumbu yang terdiri dari 3 orbital dxy, dxz, dyz. Kedua, yaitu yang berada pada sumbu terdiri atas 2 orbital dx2-y2 dan dztwo. four. Orbital subkulit f Subkulit f tersusun atas vii macam orbital dengan energi yang setara atau sama. Orbital jenis ini digunakan oleh unsur transisi yang memiliki letak lebih dalam. Bentuk dari orbital f yang lebih rumit dan kompleks ini terbagi atas 3 kelompok, yaitu Kelompok one fxyz Kelompok 2 fxzii-y2, fyz2-ten2, fzx2-ytwo Kelompok 3 fxthree, fy3, fz2 Dalam orbital f terdapat kemungkinan tidak ditemukan adanya elektron yang dinamakan simpul. Untuk bilangan kuantum magnetik terdapat orbital dengan 4 jenis berdasarkan subkulitnya. Sebagai referensi agar kalian lebih mudah mempelajari tentang bilangan kuantum, kalian dapat menonton video di bawah ini. Bagaimana sudah mengertikah kalian mengenai bilangan kuantum? Mungkin masih tersirat banyak pertanyaan mengenai bilangan kuantum di benak kalian. Seperti, misalnya Lihat di FAQ FAQ Apakah keempat bilangan kuantum saling berkaitan? Tentu jawabannya adalah iya. Tiga bilangan kuantum pertama akan saling berkaitan. Bilangan kuantum utama digunakan untuk menentukan posisi atau kedudukan elektron pada kulit cantlet atau disebut juga tingkat energi utama. Kulit atom ini kemudian dibagi lagi ke dalam beberapa subkulit. Kemudian, bilangan kuantum azimut menentukan jumlah subkulit dan bilangan kuantum magnetik menentukan orbital. Namun, khusus untuk bilangan kuantum spin, digunakan untuk menentukan arah rotasi, sehingga bilangan kuantum spin digunakan ketika elektron dalam keadaan kuantum. Bagaimana caranya menentukan elektron valensi? Perlu kalian ketahui, elektron valensi merupakan elektron yang berada di subkulit terluar. Elektron valensi ini dapat kalian tentukan dengan membuat konfigurasi elektron berdasarkan teori cantlet Bohr yaitu teori kulit 1000, Fifty, M, N. Dengan rumus 2n2 maka akan diketahui jumlah elektron pada masing-masing kulit. Kulit pertama hanya mampu memuat maksimal ii elektron dan kulit kedua memuat maksimal 8 elektron. Sementara itu, kulit ketiga memuat eighteen dan kulit keempat maksimal memuat 32 elektron. Kalian dapat membuat konfigurasi elektronnya, lalu elektron valensi dapat kalian tentukan dari elektron yang tersisa. Melalui elektron sisa ini dapat terbentuklah ikatan kimia melalui sebuah reaksi. Apa hubungan antara orbital dan subkulit atom? Kalian harus memahami apa pengertian orbital? Orbital adalah lintasan berupa ruangan yang mana di dalamnya terdapat kecenderungan ditemukannya elektron. Orbital merupakan bagian dari subkulit atom. Jadi, dapat ditarik kesimpulan jika orbital itu adalah ruangan di dalam subkulit atom. Kesimpulan Kesimpulannya, bilangan kuantum merupakan bilangan yang digunakan untuk menyatakan nilai kedudukan elektron pada kulit atom. Nilai tersebut dapat menentukan jarak atau tingkat energi, jumlah subkulit, orbital, dan arah pergerakan orbital. Bilangan kuantum terbagi menjadi 4 jenis yaitu kuantum utama, azimut, magnetik, dan spin. Originally posted 2020-07-03 121537.
Pada konfigurasi mekanika kuantum, konfigurasi didasarkan pada subkulit atom. Menurut teori Bohr, elektron mengelilingi inti atom pada jalur lintasan tertentu disebut kulit atom tingkat energi. Namun pada perkembangan selanjutnya menurut teori atom mekanika kuantum ternyata suatu kulit tingkat energi terdiri dari subkulit subtingkat energi dan orbital. Pada pengisian elektron ke dalam subkulit mengikuti Prinsip Aufbau. Prinsip Aufbau yaitu elektron mengisi subkulit mulai dari yang berenergi rendah terlebih dahulu kemudian dilanjutkan ke subkulit yang energi lebih tinggi. Nah, berikut bagan Prinsip Aufbau. Catatan Konfigurasi Elektron Sub Kulit Atom Misalkan pada 8O. Nomor atom 8, karena atom tidak bermuatan, maka elektronnya 8. Maka konfigurasi elektron mekanika kuantum subkulit dari 8O yakni 8O 1s2 sisa elektron 8 – 2 = 6 8O 1s2 2s2 sisa elektron 8 – 4 = 4 8O 1s2 2s2 2p2 sisa elektron 8 – 8 = 0 Maka secara lengkap, konfigurasi mekanika kuantum subkulit dari 8O 8O 1s2 2s2 2p2 Misalkan lagi pada 11Na. Nomor atom 11, karena atom tidak bermuatan, maka elektronnya 11. Maka konfigurasi elektron mekanika kuantum subkulit dari 11Na yakni 11Na 1s2 sisa elektron 11 – 2 = 9 11Na 1s2 2s2 sisa elektron 11 – 4 = 7 11Na 1s2 2s2 2p6 sisa elektron 11 – 10 = 1 11Na 1s2 2s2 2p3 3s1 sisa elektron 11 – 11 = 0 Maka secara lengkap, konfigurasi mekanika kuantum subkulit dari 11Na 11Na 1s2 2s2 2p3 3s1 Misalkan lagi pada 16S. Nomor atom 16, karena atom tidak bermuatan, maka elektronnya 16. Maka konfigurasi elektron mekanika kuantum subkulit dari 16S yakni 16S 1s2 sisa elektron 16 – 2 = 14 16S 1s2 2s2 sisa elektron 16 – 4 = 10 16S 1s2 2s2 2p6 sisa elektron 16 – 10 = 6 16S 1s2 2s2 2p3 3s2 sisa elektron 16 – 12 = 4 16S 1s2 2s2 2p3 3s2 3p4 sisa elektron 16 – 16 = 0 Maka secara lengkap, konfigurasi mekanika kuantum subkulit dari 16S 16S 1s2 2s2 2p3 3s2 3p4 Contoh 1. Tuliskan konfigurasi elektron atom berdasarkan subkulit dari 13Al 13Al 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 Contoh 2. Tuliskan konfigurasi elektron atom berdasarkan subkulit dari 17Cl 17Cl 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 Contoh 3. Tuliskan konfigurasi elektron atom berdasarkan subkulit dari 26Fe 26Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 Menyingkat Konfigurasi Mengunakan Gas Mulia Untuk menyingkat penulisan konfigurasi, maka dapat digunakan konfigurasi gas mulia ini yang bisa dilihat pada tabel periodik unsur sebagai berikut He 2 elektron Ne 10 elektron Ar 18 elektron Kr 36 elektron Xe 54 elektron Rn 86 elektron Jadi seperti ini, misalkan pada atom 8O, jumlah elektronnya 8. Secara normal, bisa ditulis konfigurasinya 8O 1s2 2s2 2p4 Perhatikan pada 1s2, jumlah elektronnya 2. Nah, pada gas mulia, He memiliki jumlah elektron sebanyak 2. Maka 1s2 dapat digantikan dengan He. 8O [He] 2s2 2p4 Contoh 1. Tuliskan konfigurasi elektron atom berdasarkan subkulit dari 13Al 13Al 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 13Al [Ne] 3s2 3p1 Contoh 2. Tuliskan konfigurasi elektron atom berdasarkan subkulit dari 17Cl 17Cl 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 17Cl [Ne] 3s2 3p5 Contoh 3. Tuliskan konfigurasi elektron atom berdasarkan subkulit dari 26Fe 26Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 26Fe [Ar] 4s2 3d6 Penyimpangan Konfigurasi Elektron Sub Kulit Atom Pada konfigurasi elektron, khususnya pada orbital d dan f terdapat beberapa penyimpangan. Hal ini disebabkan pada saat eksperimen menunjukkan hasil yang berbeda dibandingkan dengan teoritis. 1. Penyimpangan Orbital subkulit d Penyimpangan orbital subkulit d disebabkan orbital setengah penuh d5 atau penuh d10 lebih stabil dibandingkan orbital yang hampir setengah penuh d4 atau hampir penuh d8 atau d9. Dengan demikian, jika elektron terluar berakhir pada d4, d8 atau d9, maka satu atau semua elektron pada orbital s yang berada pada tingkat energy yang lebih rendah dari d pindah ke orbital subkulit d. Gambaran Sederhana 4s2 3d9 berubah menjadi 4s1 3d10. Unsur Teoritis Kenyataan 24Cr [Ar] 4s2 3d4 [Ar] 4s1 3d5 29Cu [Ar] 4s2 3d9 [Ar] 4s1 3d10 42Mo [Kr] 5s2 3d4 [Kr] 5s1 3d5 47Ag [Kr] 5s2 3d9 [Kr] 5s1 3d10 2. Penyimpangan Orbital subkulit f Sama seperti penyimpangan orbital subkulit d, penyimpangan pada orbital subkulit f disebabkan tingkat energi orbital yang berdekatan hampir sama sehingga menyebabkan berpindahnya satu atau dua elektron dari orbital f menuju orbital d. Unsur Teoritis Kenyataan 57La [Xe] 6s2 4f1 [Xe] 5d1 6s2 64Gd [Xe] 6s2 4f8 [Xe] 4f7 5d1 6s2 89Ac [Rn] 7s2 5f1 [Rn] 6d1 7s2 90Th [Rn] 7s2 5f2 [Rn] 6d2 7s2 92U [Rn] 7s2 5f4 [Rn] 5f3 6d1 7s2 93Np [Rn] 7s2 5f5 [Rn] 5f4 6d1 7s2 Contoh 1. Tuliskan konfigurasi elektron 14Cr. 24Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 Contoh 2. Tuliskan konfigurasi elektron 29Cu. 29Cu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
Menggambarkan keadaan elektron dalam atom bisa menjadi bisnis yang rumit. Seperti jika bahasa Inggris tidak memiliki kata untuk menggambarkan orientasi seperti “horizontal” atau “vertikal”, atau “bulat” atau “persegi”, kurangnya terminologi akan menyebabkan banyak kesalahpahaman. Fisikawan juga membutuhkan istilah untuk menggambarkan ukuran, bentuk, dan orientasi orbital elektron dalam atom. Tapi alih-alih menggunakan kata-kata, mereka menggunakan angka yang disebut bilangan kuantum. Masing-masing angka ini sesuai dengan atribut orbital yang berbeda, yang memungkinkan fisikawan mengidentifikasi orbital yang tepat yang ingin mereka diskusikan. Mereka juga terkait dengan jumlah total elektron yang dapat dimiliki atom jika orbital ini adalah kulit terluarnya, atau valensinya. TL;DR Terlalu Panjang; Tidak Dibaca TL;DR Terlalu Panjang; Tidak Dibaca Tentukan jumlah elektron menggunakan bilangan kuantum dengan terlebih dahulu menghitung jumlah elektron di setiap orbital penuh berdasarkan nilai bilangan kuantum utama yang terisi penuh terakhir, kemudian menjumlahkan elektron untuk subkulit penuh dari nilai prinsip yang diberikan bilangan kuantum, dan kemudian menambahkan dua elektron untuk setiap kemungkinan bilangan kuantum magnetik untuk subkulit terakhir. Kurangi 1 dari yang pertama, atau prinsip, bilangan kuantum. Karena orbital harus terisi secara berurutan, ini memberi tahu Anda jumlah orbital yang harus sudah penuh. Sebagai contoh, sebuah atom dengan bilangan kuantum 4,1,0 memiliki bilangan kuantum utama 4. Artinya, 3 orbital sudah penuh. Tambahkan jumlah maksimum elektron yang dapat ditampung setiap orbital penuh. Catat nomor ini untuk digunakan nanti. Misalnya, orbital pertama dapat menampung dua elektron; yang kedua, delapan; dan yang ketiga, 18. Oleh karena itu gabungan ketiga orbital dapat menampung 28 elektron. Identifikasi subkulit yang diwakili oleh bilangan kuantum kedua atau sudut. Angka 0 sampai 3 masing-masing mewakili subkulit “s”, “p”, “d”, dan “f”. Misalnya, 1 mengidentifikasi subkulit “p”. Jumlahkan jumlah maksimum elektron yang dapat ditampung setiap subkulit sebelumnya. Misalnya, jika bilangan kuantum menunjukkan subkulit “p” seperti dalam contoh, tambahkan elektron pada subkulit “s” 2. Namun, jika bilangan kuantum sudut Anda adalah “d”, Anda perlu menambahkan elektron yang terkandung dalam subkulit “s” dan “p”. Tambahkan nomor ini ke elektron yang terkandung dalam orbital yang lebih rendah. Misalnya, 28 + 2 = 30. Tentukan berapa banyak orientasi subkulit akhir yang mungkin dengan menentukan rentang nilai sah untuk bilangan kuantum ketiga atau magnetik. Jika bilangan kuantum sudut sama dengan “l”, bilangan kuantum magnetik dapat berupa bilangan antara “l” dan “−l”, inklusif. Misalnya, ketika bilangan kuantum sudut adalah 1, bilangan kuantum magnetik mungkin 1, 0 atau −1. Hitung jumlah kemungkinan orientasi subkulit hingga dan termasuk yang ditunjukkan oleh bilangan kuantum magnetik. Mulailah dengan angka terendah. Misalnya, 0 mewakili kemungkinan orientasi kedua untuk sublevel. Tambahkan dua elektron untuk masing-masing orientasi ke jumlah elektron sebelumnya. Ini adalah jumlah total elektron yang dapat dikandung atom melalui orbital ini. Misalnya, karena 30 + 2 + 2 = 34, sebuah atom dengan kulit valensi yang digambarkan dengan angka 4,1,0 memiliki maksimum 34 elektron. •••knowlesgallery/iStock/GettyImages Berapa berat mesin talang yang mulus?
subkulit dengan bilangan kuantum l 2 dapat menampung elektron sebanyak